Komunikasi Visual Situs Batu Tapak Desa Cileueur Kabupaten Bogor: Sinergi Budaya, Teknologi Informasi dalam Tantangan Apatisme Cagar Budaya

Penulis

  • Yogi Abdullah Universitas Teknologi Digital

Kata Kunci:

kredulity potensial, estetika budaya, media informasi, cagar budaya, Tarumenegara

Abstrak

Situs Batu Tapak Cileueur ditetapkan sebagai cagar budaya pada 2022, menjadi bagian dari warisan identitas nasional. Secara visual, situs ini menyimpan pesan tersembunyi, meskipun tidak terdapat aksara nyata dalam prasasti. Namun, dapat dikorelasikan dengan batu tapak serupa, seperti Ciaruten yang menggunakan bahasa Sanskerta.

Menurut Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor, situs ini telah ada sejak abad ke-4 Masehi, mengalami peyorasi dari segi bentuk, cerita, dan sejarah. Minimnya informasi resmi dari pemerintah kepada masyarakat menyebabkan apatisme hingga mistisisme. Era teknologi informasi dapat menjembatani pemaknaan ulang situs ini, meskipun terdapat tantangan budaya lokal.

Kajian ini menggunakan teori estetika, budaya, identitas, teknologi informasi, dan semiotika dengan pendekatan deskriptif observasi. Sumber penelitian meliputi media sosial, website pemerintah, serta opini publik. Lima hipotesis utama meliputi pengelolaan website dinas pariwisata, semiotika Tarumanagara, kesadaran masyarakat, minimnya visualisasi dalam pelestarian, serta kurangnya daya tarik komunikasi visual bagi pengunjung. Saat ini, informasi yang tersedia di lokasi sangat terbatas, tanpa pembatas atau situs resmi yang mendukung statusnya sebagai cagar budaya.

Diterbitkan

2025-01-31

Cara Mengutip

Abdullah, Y. (2025). Komunikasi Visual Situs Batu Tapak Desa Cileueur Kabupaten Bogor: Sinergi Budaya, Teknologi Informasi dalam Tantangan Apatisme Cagar Budaya. VisualRaya : Jurnal Seni, Desain Dan Visualisasi Digital, 1(1), 1–10. Diambil dari https://ejournal.digitechuniversity.ac.id/index.php/visualraya/article/view/24

Terbitan

Bagian

Articles