Teori Semiotika Roland Barthes dalam Desain Logo Pepsi: (Analisis Tahapan Denotasi, Konotasi, dan Mitos terhadap Budaya Kapitalistik)
Abstract
Penelitian ini, menganalisis “latar belakang” tanda dalam desain logo Pepsi, dengan teori semiotika Roland Barthes. Logo Pepsi, sebagai salah satu simbol merek global, tidak hanya berfungsi sebagai identitas visual, tetapi juga menyimpan lapisan interpretasi yang mampu memengaruhi persepsi publik terhadap proses terbentuknya citra budaya yang kapitasilistik. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan tiga tahap Barthes, yaitu denotasi, konotasi, dan mitos. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan tanda literal, tanda simbolik, tanda idiologis terselubung. Bahwa secara denotatif, logo Pepsi menampilkan lingkaran berwarna merah, putih, dan biru dengan lekukan putih di tengah (tanpa tafsir dan objektif). Pada tingkat konotasi, elemen visual tersebut diasosiasikan dengan makna kebebasan, energi, dan modernitas. Sementara pada tingkat mitos, logo Pepsi membangun narasi brand tentang budaya konsumtif dan mengarah pada budaya kapitalistik (manusia sebagai konsumen bukan warga) meliputi; gaya hidup muda, kebebasan, serta nilai-nilai Barat yang terkesan alami dan universal. Studi ini menunjukkan bahwa desain logo bukan hanya sekadar elemen grafis, melainkan juga sebagai media komunikasi budaya yang sarat akan tanda. Konsumsi global yang diterima sebagai bentuk mitos yang diterima, tanpa disadari oleh masyarakat memperesentasikan tidak hanya sebatas minuman tetapi reproduksi dominasi ideologi kapitalisme.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 VisualRaya : Jurnal Seni, Desain dan Visualisasi Digital

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.